UPK
pukesmas kampung dalam merupakan salah satu pukesmas yang terletak dikecamatan
pontianak timur,dengan luas wilayah yang menjadi binaan pukesmas kampung dalam
yang luasnya 283,50 km2.wilayah binaan upk pukesmas kampung dalam meliputi 2
kelurahan yaitu kelurahan dalam bugis dan kelurahan tanjung hilir.Wilayah
binaan upk pukesmas kampung dalam terbagi atas kelurahan dalam bugis yang
memili 16 rw dan terdari dri 78 rt dengan luas wilayah 198km2 sedangkan
kelurahan tanjung hilir memili 10rw dan 37 rt dengan jumlahg wilayah 85,50
km2.Batas-batas wilayah kerja upk pukesmas kampung dalam selengkapnya sebagai
berikut
a.
Utara : kelurahan
tanjung hulu
b.
Selatan : sungai kapuas
c.
Timur : sungai landak
d.
Barat : kelurahan
tambelan sampit
1. Kondisi
Demografi
Jumlah penduduk
diwilayah kerja upk pukesmas kampung dalam pada tahun 2016 sebanyak 32.803
jiwa,yang terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 16.691 jiwa (50,8 %)dan
penduduk perempuan berjumlah 16.112 jiwa (49,2 %)dengan rasio jenis kelamin
103,59 serta kepadatan penduduk 115,71 jiwa/km2.
TABEL
3.1 Jumlah penduduk tahun 2016 wilayah
bina upk puskesmas kampung dalam
No
|
KELURAHAN
|
LUAS WILAYAH (KM2)
|
PENDUDUK (JIWA)
|
RUMAH TANGGA (KK)
|
1
|
Dalam bugis
|
198,00
|
19.676
|
4.935
|
2
|
Simpang hilir
|
85,5
|
13.127
|
3.480
|
Jumlah
|
283,50
|
32.803
|
8.415
|
Sumber
: kelurahan dalam bugis dan tanjung hilir tahun 2016
2.
Faktor Yang Berpengaruh
Terhadap Kesehatan
a.
Prilaku
Menurut teori KL.Bluum
terdapat 4 indikator yang menentukan derajat kesehatan masyarakat.prilaku
merupakan sati faktor yang termasuk dalam ke empat indikator tersebut bersama
dengan faktor lingkungan,pelayanan kesehatan dan genetik salah satu indikator
prilaku sehat masyarakat adalah perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Prilaku
hidup bersih dan sehat(PHBS) tatanan rumah tangga merupakan sekumpulan prilaku
yang dipraktikan anggota rumah tangga atas dasar kesadaran menolong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan dan terdapat pada beberapa indikator seperti
CTPS (cuci tangan pakai sabun),makan sayur dan buah,dan melakukan aktifitas
fisik masing-masing indikator pada kelurahan dalam bugis dan tanjung hilir
mencapai 100%.capaian terendah dike dua kelurahan terdapat pada indikator tidak
merokok didalam rumah yaitu kelurahan dalam bugis hanya sebesar 55,97% dan
kelurahan tanjung hilir sebesar 43,08%,pada indikator ASI eksklusif
dikeluarahan dalam bugis masih rendah yaitu hanya sebesar 60,00 %,sedangkan
kelurahan tanjung hilir sudah mendapai 75,00%.
b.
Akses Kesehatan
Lingkungan
Lingkungan juga merupakan
salah satu dari 4 indikator yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam menilai kondisi
kesehatan masyarakat.masalah kesehatan lingkungan antara lain:
1)
Akses terhadap air
bersih
2)
Air minum berkualitas
sumber air bersih yang
digunakan oleh penduduk untuk akses air minum layak di wilayah binaan UPK
pukesmas kampung dalam sebagian besar yaitu menggunakan penampungan air hujan
(PAH)
3)
Akses terhadap sanitasi
layak
Pentingnya akseses
sanitasi sehinnga tinjauan kesehatan membuktikan bahwa sanitasi yang tidak
layak menjadi salah satu faktor penyebab penularan berbagai penyakit. total
kunjungan rawat jalan di UPK pukesmas kampung dalam pada tahun 2016 sebanyak
30.612 jiwa mengalami penirunan dari tahun 2015 yaitu berjumlah 31.260
jiwa.kunjungan pasien pada tahun 2016 menurut status pembayaran tertinggi
sebanyak 12.745 jiwa dengan persentase 42% adalah kunjungan dengan ktp
(gratis)BPJS penerima bantuan luran sebanyak 8.671 jiwa dengan persentase
28%.status pembayaran umum sebanyak 6.034 jiwa dengan persentase e20% dan BPJS
mandiri termasuk didalamnya akses/asuransi lainnya sebanyak 3.162 jiwa denagn
persentase 10%. Penduduk miskin diwilayah binaan UPK puskesmaskampung dalam
tahun2016 sebanyak 22.488 jiwa yang berkunjung atau berobat ke puskesmas dengan
persentase 238,93 % sedangkan jumlah pendiuduk miskin yang 412 jiwa dirujuk
dari puskesmas hanya 574 jiwa dengan persentase 6,09%.
4)
Berperan aktif dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.kegiatan phbs rumah tangga dinilai
melalui 10 indikator yang dilakukan oleh petugas promosi kesehatan bekerjasama
dengan kader phbs dan kegiatan lintas program melalu kegiatan survei
cepat,pembinaan phbs dirumah tangga yang tidak sehat,dan penyuluhan.
Berdasarkan poengkajian
phbs dirumah tangga pada tahun 2016 diperoleh hasil,dari 199 rumah tangga yang
dipantau dan dilakukan oembinaan rumah tangga di rt /rw yang tidak sehat,hanya
sebanyak 92 rumah tangga yang berphhs dngan presentase 46,23%. Rendahnya capian
rumah tangga berphbs disebabkan oleh faktor prilaku yang masih rendah poada
indikator phbs ke 10 yaitu tidak merokok didalam rumah hanya mencapai 51,76%.
c.
Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan
yang baik ditentukan oleh tersedianya sumber daya kesehatan dan sarana atau
prasarana kesehatan yang tercukupi serta sesuai dengan standar yang
ditetapkan,memenuhi syrat dan sesuai kebutuhan,dengan demikian pelayanan
kesehatan diharapkan dapat berjalan dengan baik. Pelayanan yang ada di upk puskesmas
kampung dalam terbagi ata beberapa pelayanan,seperti pelayanan loket,poli
umum,klinik remaja dan IMS KIA-KB dan PONET,poli gigi,SDITK dan
MTSB,laboratorium,klinik sanitasi,poli gizi dan ruang obat.Dimana setiap
pelayanan mempunyai masing jenis pelayanannya.
1.
Pelayanan Kesehatan
Wilayah Bina UPK Puskesman Kampung Dalam Tahun 2016
a. Loket
1) Regisrasi
pelayanan
2) Regisrasi
rujukan
3) Pelayanan
pengaduan masyarakat
4) Informasi
kesehatan
b.
Poli umum
1)
Penanganan
kegawatdaruratan
2)
Pemeriksaan kesehatan
3)
Pemeriksaan haji
4)
Penatalaksanaan
ISPA/malaria/kusta
5)
Pelayanan santun lansia
6)
Penatalaksanaan
kesehatan kerja dan jiwa
c.
Klinik remaja & IMA
1)
Pelayanan kesehatan
peduli remaja
2)
Konseling remaja
3)
Pemeriksaan dan
skrining konseling IVAIMS,HIV-AIDS
d.
KIA-KB& ponet
1)
Pemeriksaan kehamilan
2)
Pemeriksaan nifas &
bayi baru lahir
3)
Konseling,penangananprogram
kekerasan terhadap perempuan (KTP)dan anak (KTA)
4)
Kelas ibu hamil
5)
Persalinan
e.
Poli gigiPenambalan
gigi
1)
Pencabutan gigi
2)
Pembersihan karang gigi
3)
Konseling UKGS
f.
SDITK &MTSB
1)
Pemeriksaan kesehatan
anak
2)
Imunisasi dasar bayi 0-12 bulan
3)
Manajemen kepadatan
balita sakit(MTBS)
4)
Penilaian SIDTK bayi
& balita
g.
LABORATORIUM
1)
Pemeriksaan darah
(HB,Gol darah,trombosit,gula darah,kholesterol,asam urat)
2)
Pemeriksaan urine
lengkap
3)
Pemeriksaan TB
4)
Kring IMS
h.
Klinik sanitasi
1)
Konseling sanitasi
2)
Program PHBS
3)
Pemberantasan sarang
nyamuk (PSN)
4)
Pemeriksaan jentik
berkala (PJB)
5)
Pemeriksaan kawasan
& lingkungan
i.
RUANG GIZI
1)
Deteksi tumbuh kembang
anak
2)
Pemantauan status gizi
3)
Kelas gizi
4)
Klinik sanitasi
5)
Penanganan gizi buruk/kurang
j.
Ruang obat
1)
Pelayanan chat generik
2)
Informasi tanaman obat
keluarga(toga)
3)
Informasi pengobatan
trradisonal(BATRA)
2.
Kondisi Lingkungan
UPK
puskesmas kampung dalam memiliki wilayah binaan yang cukup luas dengan kondisi
lingkungan yang masih sangat memprihatinkan. kondisi ini dikarenakan sebagian
besar penduduk`tinggal dialiran sekitar aliiran sungai dengan jumlah rumah yang
banyak dan perumahan yang padat serta keadan lingkungan rumah yang kurang
sehat,dimana masyarakat masih terbiasa membuang sampah sembarangan terutama
disungai sehingga pada saat air surut sampah tersebut tidak dapat mengalir dan
terjadi penumpukan.selain itu sebagian besar penduduk yang tinggal dialiran
sungai sudah memiliki jamban tetapi belum memenuhu syarat kesehatan sehingga langsung
dibuang disungai dimana sungai merupakan sumber air yang digunakan penduduk
untuk keperluan sehari-hari (MCK). Pertologan persalinan dn pendampingan
persalnan dukun bayi oleh tenagakeshatan Pelayanan obs tetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dan lain nya.
Selain itu untuk menurunkan AKI dibutuhkan peningkatan
komitmen kualitas pelayanan obstetric
mulai dari pelayanan di tingkat dasar sampai dengan tigkat rujukan
(rumah sakit) meliputi sumber daya manusia dan sarana prasarana.
Demkian pula peran serta masyarakat sangat dibutuhkan,terutama dalam deteksi
dini resiko dini tinggi dan pengambilan
keputusnan dalam penanganan rujukan
agar tidak ada keterlambatan.
3.
Morbiditas (Angka
Kesakitan)
Morbiditas adalah kesakitan dapatberupa angka insiden maupun angka
prevalens dari satu penyakit . Morbiditas menggambarkan kejadian Penyakit dalam
satu populasi pada kurun waktu tertentu morbiditas juga berperan dalam
penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat.
a.
10 Penyakit Terbesar
Angka kesakitan
morbiditas penduduk di UPK Puskemas Kampung Dalam Pada Tahun 2016 Dapat dilihat 10 (sepuluh) penyakit terbesar
untk semua golongan umur berasarkan jumlah kunjungan di Puskesmas sebagai
berikut :
TABEL
3.2 10 Penyakit Terbesar di UPK
Puskesmas Kampung Dalam Tahun 2016
No
|
Kode penyakit
|
Jenis penyakit
|
jumlah
|
persentase
|
1
|
1302
|
Infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA)
|
4.010
|
25,72
|
2
|
1201
|
Penyakit tekanan darah tinggi
|
2499
|
14,81
|
3
|
0902
|
Penyakit dan kelainan susunan saraf lainnya
|
1685
|
10,81
|
4
|
1502
|
Pewnyakit pulpa dan jaringan pripikal
|
1.669
|
10,70
|
5
|
4107
|
Gangguan faal lain pada alat pencernaan atas
|
1.610
|
10,33
|
6
|
1303
|
Penyakit lain pada saluran pernapasan bagias atas
|
1.467
|
9,41
|
7
|
2002
|
Penyakit kulit aletgi
|
1.055
|
6,77
|
8
|
0102
|
Diare(termasuk tersangka kolera)
|
896
|
5,75
|
9
|
4801
|
Demam yang tidak diketahui sebabnya
|
570
|
3,66
|
10
|
2001
|
Penyakit kulit dan infeksi
|
321
|
2,06
|
Jumlah
|
15.593
|
100
|
Sumber:
Profil UPK Puskesmas Kampung Dalam, 2016
b.
Penyakit Menular
Penykit menular masih
merupakan masalah kesehatan yang utama
di wilayah kerja UPK Puskesmas Kampung Dalam beberapa Penyakit menular
yang menjadi masalah global seperti DBD, TBC, Diare, ISPA dan Penyakit yang
dapat di cegah dengan imunisasi ( PD31) masih menjadi masalah kesehtan sampai
saat ini. Berikut ini adalah indikator mengenai penyakit menular yang terjadi wilayah Binaan UPK
Puskesmas Kampung Dalam:
1)
Demam Berdarah (DBD)
Sebagai indicator
mengukur kinerja program pemberantasan penyakit DBD dan mengatur tingkat keberhasilan penyelengaraan program
pemberantasan penyakit DBD, maka persentase (%) angka kesakitan dapat dilihat
pada tabel berikut:
TABEL
3.3 Kasus DBD 3 Tahun Terakhir
No.
|
Tahun
|
Penderita (Orang)
|
Ditngani (Orang)
|
Persentase Ditangani (%)
|
1
|
2014
|
16
|
16
|
100
|
2
|
2015
|
0
|
0
|
0
|
3
|
2016
|
1
|
1
|
100
|
Sumber:
Laporan Surveilans Epidemiologi Tahun 2016
2)
TB Paru
Adalah Penyakit Yang Disebabkan Oleh Bakteri Mycobakterium Turbercul;osan yang
menular lewat droplet dahak.Penderita Biasa Untuk Terus menerus dan berdahak
selama 3 minggu lebih atau dahak bercapur darah/batuk darah.sesak nafas dan
nyeri dada ,badan Lemah dan nafsu makan menurun
,berat badan menurun ,berkeringat pada malam hari dan demam meriang lebih dari sebulan Pengobatan TB Paru
Memerlukan waktu yang lama yaitu 6 bulan
dan harus teratur.
TABEL 3.4 Penemuan
penderita TB Paru tahun 2016
Kelurahan
|
Suspeck
|
Bta (
+)
|
Jumlah
|
||
L
|
P
|
L
|
P
|
||
Dalam bugis
|
73
|
33
|
23
|
3
|
132
|
Tanjung hilir
|
55
|
23
|
16
|
4
|
98
|
Jumlah
|
128
|
56
|
39
|
7
|
230
|
Sumber:
Profil UPK Puskesmas Kampung Dalam, 2016
3)
Infeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA)
Penyakit infeksi
saluran pernafsan akut (ISPA) Merupakan salah satu penyakit yang masuk dalam 10 penyakit
terbesar di UPK Puskesmas Kampung
Dalam Dalam Tahun 2015 dan menduduki
peringkat 1 terbesar. Kasus ISPA 3 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan.
Tahun 2014 terdapat 2.964 kasus, pada tahun 2015 meningkat dari tahun
sebelumnya yaitu 3.739 kasus. Tahun 2016 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu
4.010 kasus.
4)
Pneumonia
Pneumonia adalah
kondisi di mana salha satu paru-paru mengalami peradangnan dapata disebabkan
oleh banyak hal seperti jamur,bakteri dan virus namun sebagian besar kasus
pnemunia umumnya di sebabkan oleh adanya infeksi bakteri pada paru-paru. Umum
nya gejala pnemunia berkembang dalam waktu satu hingga dua hari, lalu mengalami
Perlambatan setelah beberapa hari.
Infeksi ini diawali
dengan menganggu sistem pernapasan bagian atas (hidung dan Tengorokan). Lalu
infeksi tersebut akan berpindah menuju
paru-paru, yang kemudian menghambat pergerakan udara dalam paru-paru, sehingga
akan semakin menagalami kesulitan dalam bernapas sebagian besar (pneumonia
dapat di tangani hingga sembuh dalam waktu yang lebih lama). Namun Kondisi
tentu akan lebih buruk bila pneumonia yang dialami dibarengi dengan penyakit
lain dalam tubuh.
Berdsarkan data dari oraganisasi kesehatan dunia (WHO),
pneumonia pada anak merupakan penyebab 16 % kematian anak-anak balita pada
tahun 2015. Pneumonia pada anak bahkan di klaim merupakan penyebab kematian
anak tiap 20 detik.
TABEL 3.7 Penderita Ponemunia Yang Ditemukan dan ditangani Tahun 2016
Kelurahan
|
Perkiraan Penderita
|
Ditemukan & Ditangani
|
Persentase
|
Dalam bugis
|
178
|
21
|
11,77
|
Tanjung hilir
|
104
|
13
|
12,55
|
Jumlah
|
282
|
33
|
12,06
|
Sumber:
Profil UPK Puskesmas Kampung Dalam, 2016
5)
Diare
Diare adalah penyakit
yang menyerang saluran pencernaan yang gejala klinisnya buang air besar lembek
atau cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari.diare merupakan salah
satu penyakit yang masuk ke dalam (10)penyakit terbesar di UPK pukesmas kampung
dalam tahun 2016 dan menduduki peringkat ke-8 terbesar.jumlah kasus yang cukup
tinggi dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain adalah prilaku
masyarakat(PHBS0 yang masih kurang
sehat dan keadaan lingkungan yang tidak sehat antara lain masih menggunakan air
sungai untuk kebutuhan sehari hari,jamban yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dan kebiasaan masyarakat yang mmbuang sampah sembarang tempat.
TABEL 3.8 KasusDiareTahun 2014-2016
tahun
|
perkiraan
|
Diare
ditemukan dan tidak ditemukan
|
persentase
|
|
Dalam
bugis
|
Tanjung
hilir
|
|||
2014
|
651
|
385
|
263
|
99,54
|
2015
|
651
|
373
|
236
|
93,54
|
2016
|
576
|
543
|
280
|
160,20
|
Sumber:p2
diare UPK pukesmas kampung dalam tahun 2014-2016
c.
Penyakit Tidak Menular
Perhatian
terhadap penyakit tidak menular semakin meningkat sering meningkatnya frekuensi
kejadian penyakit yaitu dari penyakit menular ke penyakit tidak menular,yang
dikenal sebagai transisi epidemiologi penyakit tidak menular yang utama yang
utama adalah penyakit tidak menular yang utama adalah penyakit hipertensi dan
diabetes melitus.
Program
Kesehatan Lingkungan
1. Tugas
Pokok Tenaga Sanitasi di Puskesmas
a.
Melakukan pengamatan
penyakit (Surveilance)
b.
Melakukan pengamatan
penyelidikan epidemiologi dan pencegahan KLB dan wabah
c.
Menentukan identifikasi
KLB/wabah
d.
Melakukan pemberantasan
malaria
e.
Melakukan pengamatan
dan pemberantasan vektor
f.
Melakukan pemberantasan
terhadap penyakit menular langsung
g.
Melakukan analisis
mengenai dampak lingkungan
h.
Melakukan kunjungan dan
pembinaan
1)
Perumahan
2)
Institusi
3)
Tempat-tempat umum
4)
Tempat pengolahan
makanan
5)
Pengolahan dan
pemakaian pestisida
6)
Depot Air Minum Isi
Ulang (DAMIU)
i.
Mengumpulkan, mengolah
dan menganalisis data
j.
Melakukan pengawasan
kualitas air
k.
Melakukan pemeriksaan,
pengambilan sampel dan spesimen
l.
Melakukan studi
kelayakan
m. Melakukan
penyuluhan kesehatan lingkungan
n.
Melakukan konseling di
klinik sanitasi
o.
Melakukan pemantauan
jentik berkala
p.
Melakukan
persiapan,menggerakkan dan mengerahkan masyarakat dalam pemberantasan penyakit
(vektor)
q.
Pencatatan dan
pelaporan bulanan dan triwulan kesehatan lingkungan
r.
Pengawasan limbah medis
s.
Membina kader
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
2. Tugas
Tambahan
a.
Menghadiri pertemuan
(rapat, seminar/lokakarya, pelatihan)
b.
Penanggung jawab RW
binaan (wilayah kerja), dalam hal ini UPT Puskesmas Kampung Dalam membina RW 13
Kelurahan Dalam Bugis
c.
Kegiatan luar gedung
d.
Melakukan koordinasi
lintas program/sektor
e.
Manajemen sanitasi kit
Melaksanakan kegiatan
yang ditugaskan kepala UPK
Comments
Post a Comment